TUGAS
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
PROSES TERJADINYA ALAM
SEMESTA
DOSEN:
APRILIA MAHARANI AYUNINGSIH
DISUSUN OLEH:
PUTRI PUSPITASARI
KHAIRUNNISA
15518663
PSIKOLOGI
Jln Margonda Raya No 100 Pondok Cina,
Depok 16424. Jawa Barat
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
1. PENGERTIAN PROSES
TERJADINYA ALAM SEMESTA
·
PROSES
TERJADINYA ALAM SEMESTA MENURUT PARA AHLI
Menurut
para ahli, tata surya terbentuk 4,6 milyar tahun lalu. Tata surya berasal dari
suatu awan gas raksasa berbentuk bola dan berdiamater sama dengan orbit Pluto.
Awan gas ini berputar mengitari pusat galaksi dan suatu ketika bertemu dengan
lenganlengan spiral galaksi yang merupakan sumber usnsur-unsur berat yang
dilemparkan oleh ledakan supernova. Ledakan supernova di lengan spiral ini
mengakibatkan muculnya gelombang kejut dan gelombang kejut ini menyebabkan
kerapatan awan menjadi tidak merata. Bagian yang paling mampat menarik
bagian-bagian awan yang lain dengan gaya gravitasinya, dan bagian yang paling
mampat inilah yang akan menjadi matahari atau protomatahari. Gaya gravitasi
yang ditimbulkan oleh pusat awan diimbangi menjadi gerak melingkar oleh
bagian-bagian awan yang lain sehingga seluruh awan berubah menjadi piringan
pipih yang berputar.
·
PROSES
TERJADINYA ALAM SEMESTA DALAM ALQURAN
al-Quran
menjelaskan awal kejadian alam semesta dengan menggunakan kata khalaqa, badî‘
dan fâthir. Dari tiga kata ini, yang banyak digunakan adalah kata khalaqa.
Namun dari tiga kata ini belum bisa ditemukan informasi secara eksplisit bahwa
alam semesta itu diciptakan Allah dari tiada atau dari ada. Yang ditemukan dari
ayat-ayat itu adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan penciptaan dan
proses awal kejadian alam semesta dengan memakai, misalnya, tiga kata tersebut.
Dalam surat al-Ambiyâ’: 30, al-Quran menginformasikan bahwa pada awalnya alam
semesta yang terdiri dari langit dalam pengertian al-samâ’ 24 dan bumi dalam
pengertian al-ardh25 itu adalah sesuatu yang padu, lalu Allah meledakkannya
menjadi terpisah. Kesimpulan ini diambilkan dari kata yang digunakan al-Quran,
yaitu ratq dan fatq. Proses keterpisahan langit dan bumi di atas yang tidak
dijelaskan di dalam ayat al-Quran, oleh karena, ia memang bukan buku ilmiah
yang berisi perincian secara detail
2.TEORI TERJADINYA ALAM
SEMESTA
TEORI MENURUT PARA AHLI
·
TEORI LEDAKAN BESAR
Menurut
teori ini dijelaskan bahwa jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang
terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut
materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam
semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu
kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang”
ini didukung oleh beberapa orang astronom, diantaranya Tahun 1929 Edwin Hubble
mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukannya,
menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis.
Semakin
jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Edwin
Hubble menemukan bahwa ada galaksi lainnya selain galaksi Bimasakti (Milky Way)
dan bahwa semua galaksi itu mengalami pergeseran merah (cahaya bintang-bintang
dan galaksi mendekati spektrum merah). Dahulu mereka berdekatan dan berkumpul
pada suatu titik massa yang mampat, disebut dengan “volume nol” atau
“singularitas” yang akhirnya meledak dan mengembang. Penemuan tersebut
dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan
Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa
raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat
NASA yang bernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini
dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau
European Council for Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa
menguatkan lagi teori ”Big Bang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu
langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah seperti
sekarang.
- TEORI KEADAAN TETAP
Teori
”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta
dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu
volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan
beberapa ahli astrofisika Inggris. Berikut teori ”keadaan tetap”, Ketika alam
semesta mengembang, materi baru terus- menerus muncul dengan sendirinya dalam
jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan-stabil”. Galaksi baru
yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya tampak sama
sepanjang masa. kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang
angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Untuk mempertahankan kerapatan jagat raya
konstan, laju penciptaan materi cukup kecil yakni satu atom hidrogen per
sentimeter kubik setiap 1 milyar tahun. Dengan kata lain, alam semesta menurut
teori ini adalah statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Alam semesta akan
tetap sama kelihatannya sampai kapanpun. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan
asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima
secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu
hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau
dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi
energi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat
raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Teori ini segera runtuh dan
tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.
Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang dan berupa materi
baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu mengalami perubahan.
· TEORI
JAGAD RAYA MENGEMBANG
Galaksi-galaksi
bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat raya mengembang menjadi lebih
luas. Alexandre Friedmann (Rusia) tahun 1922 menghasilkan perhitungan yang
menyatakan struktur alam semesta tidak statis dan impuls kecil mungkin cukup
membuat alam semesta mengerut atau mengembang sesuai Teori Relativitas
Einstein. Berdasarkan perhitungan Friedman tahun 1927, Pastur Katholik Belgia,
Georges Lemaitre menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan
mengalami pengembangan. Ia mengusulkan bahwa alam semesta dimulai dengan atom
primitive
· TEORI
BERAYUN
Tampaknya
Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori Dentuman/Ledakan
Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu
menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu
spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian
maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga,
pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai
akibat gaya (tarik) gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah
bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta
seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut,
memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya
berubah tatanannya.
REFERENSI